Berapa jumlah orang Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan atau pengangguran dikarenakan tidak mempunyai keterampilan khusus. Ijazah sekolah saja tidak cukup untuk hidup di Indonesia, Keterampilan pun diperhitungkan meskipun posisi ijazah di atasnya. Yah, Indonesia sementara ini masih menganut pada ajaran ‘Ijazah”. Tanpanya sia-sia semua sekolah selama bertahun-tahun. Namun ini tidak berlaku bagi orang yang mempunyai keterampilann yang memadai dan mandiri.
SMK dalam posisi ini adalah jembatan untuk orang-orang yang ingin menemukan keterampilannya di segala bidang, terutama pada program studi dan kegiatan ekstrakulikuler yang ada. Tak sedikit lulusan SMK yang menjadi Pekerja bahkan Ahli karena fokus pada keterampilan prodinya dan banyak juga lulusan SMK yang menjadi sukses karena mengikuti berbagai kegiatan di ekstrakulikulernya.
Pada abad 21, bidang ilmu yang pasti moncer adalah Science (sains), Technology (teknologi), Engineering (teknik) and Mathematics (matematika) (STEM). Hal ini diungkapkan oleh Dr. Suprih Widodo, MT., dosen ICT UPI, menurutnya keempat bidang tersebut akan terus moncer di abad 21. Ini tentu saja menjadi tumpuan optimisme SMK yang diakselerasikan menjadi sekolah yang mencetak tenaga-tenaga ahli dan profesional.
SMK siap mencetak tenaga ahli dan profesional di bidangnya. Mengedepankan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. Keterampilan dan penguasaan salah satu dari keempat bidang tersebut bagi seorang siswa menjadi suatu kewajiban. Ini akan menjadi bom waktu jika keterampilan sama sekali tidak dikuasai.
Leave a Reply